Friday, October 22, 2010

MAAF...

29 juli 2006


Sebut saja aku sang pecundang yang hanya berani mencurahkan rasa pada sang angin, ya...itulah yang kulakukan...

Kapan rasa ini melepas atributnya sebagai pecinta? Kini ia kosong tak berbunyi...

Logika berteriak memicingkan rasa yang merajalela selama ini, sudah...waktu untuk rasa sudah habis...

Hati...sampai inikah batas toleransi yang kau beri untukku tuk menggapai bahagiaku???

Aku melihat, indahku mulai mendekat lagi, mungkin sadarnya telah menatap manis mauku tapi mungkin juga hanya ingin sesaat, aku meragukannya.

Bolehkah aku menggenggam hari esok tuk kuterjemahkan sekarang??? Seperti dalam imajinasiku, kau kan kembali dengan rasa yang tersisa...tapi...hatiku sudah pun membeku...

Seperti kopi hangat yang dulu enak untuk diminum, sekarang kopi itu telah dingin hingga rasanya pun sudah berubah jadi hambar...

Dipanaskan lagi???

Tidak akan seenak kopi hangat, begitulah rasa yang ku jiwai saat ini...

Walau angin membisikkan akan kembalimu, namun mata dan rasa sudah pun tak bergeming akannya...

Maaf...

Maafkan...


V3

No comments: