Juli 02 2006
Nyanyian hati untukmu...
Tak pantas untukku tuk memaksa hatimu menatap ke arahku
Mungkin benar, sentuhan yang ku agungkan hanya biasa untukmu
Tangis harapku tak mampu menyentuh sensitiv rasamu
Aku memilih tuk menyingkir
Menepi sendiri bersama ilusi
Sebelum rasa itu melumpuhkan hati
Sesalku akan kejujuran yang pernah terucap
Meyakinkanmu akan rasa sayangku
Mengorbankan raga dan prinsipku
Aku lemah karna rasa yang ada
Memberikan rahasiaku utuh padamu
Dan terus menutup mata akan pemanfaatanmu
Berharap disatu masa
Senyummu tulus menghargai inginku
Aku dengan rasa sayang diikuti ketakutan
Kamu dengan kemunafikan dan egoismu
Tak mungkin kan menyatu
Dan kini...
Semua benar-benar telah berakhir
Sabarku tak mampu lagi menampung kebohongan darimu
Tulusku telah kau ubah dengan benci
Dan sayang yang ada pun kau paksa berubah makna
Jauh di lubuk hati
Ku masih ingin bernafas dengan cintamu
Ku masih tetap berdiri berdampingan denganmu
Masih ingin mengikuti kata hati ini
Sayangku...
Aku pun manusia yang terbatas
Tak mampu ku naif menyayangmu tanpa balasan
Terus menyanjung tanpa disanjung
Terus menyinta tanpa dicinta
Dan terus menaruh asa di balik keraguan
Jika musim yang telah terlewat
Mata hati mengikuti rasa dan percaya akan katamu
Memandang indah kebersamaan itu
Kuatku karna suntikan keyakinan pada hati darimu
Kau kenalkanku dengan duniamu
Kau bukakan pintu untukku masuk kedalamnya
Membuatku terbang dengan sayap sambutmu
Sayangku...
Air mataku terus menetes
Lukaku berdarah
Kau campakkanku dan berlalu tanpa beban
Sakit...
Di musim ini...
Aku harus sibuk mengobati lukaku sendiri
Menyembuhkan perihku sendiri
Andai bisa inginku menghapus memori
V3
No comments:
Post a Comment