Friday, October 22, 2010

LAURENCE KIM PEEK, SI SUPER JENIUS DG KETERBELAKANGAN MENTAL

Menurut ayahnya, Peek sudah memiliki ingatan yang kuat sejak usia 16-20 bulan. Ia membaca buku, mengingat isinya lalu mengembalikan buku-buku tersebut dengan posisi terbalik ke rak untuk menunjukkan kalau ia sudah selesai membacanya.

Ia membaca satu buku dalam waktu rata-rata satu jam, dan mengingat nyaris semua yang ia baca, mengingat informasi yang sangat luas dalam hal sejarah, literatur, geografi, angka, olahraga, musik dan tanggal.

http://starcasm.net/wp-content/uploads/2009/12/kimpeek.jpg

Teknik membacanya yaitu dengan membaca halaman kiri dengan mata kirinya dan halaman kanan dengan mata kanannya, dengan cara ini ia bisa membaca dua halaman sekaligus dengan rate 8-10 detik per halaman. ia bisa mengingat isi 12000 buku.

Mungkin para pencinta fisika sudah tidak asing lagi dengan beberapa nama orang-orang jenius di bidang fisika seperti: Albert Einstein, Erwin Schroedinger, Max Planck, dan sebangsanya.

Mereka memang merupakan orang jenius yang terlahir pada zamannya masing-masing. Tapi sekarang kita tak akan membicarakan mereka, karena yang akan dibahas kali ini adalah sesosok manusia SUPERJENIUS, dialah The Rain Man alias Kim Peek.


Masa-masa Awal Kehidupan Kim Peek
Kim dilahirkan pada tahun 1951 dengan ukuran kepala 3 kali lebih besar dibandingkan ukuran kepala bayi normal. Selain itu, Kim juga divonis menderita encephalocele, yaitu semacam luka di belakang kepala yang memperlihatkan sebagian otaknya yang menonjol keluar.

http://cache.daylife.com/imageserve/0goVcgj4lRba3/340x.jpg

Di usia tiga tahun, luka itu semakin meluas dan merusak sebagian otak Kim. Tahun 1983, Kim menjalani pemeriksaan X-ray yang berhasil menyibak keanehan yang terjadi di otak Kim, yaitu otak Kim hanya memiliki satu bagian! Dengan kata lain, otak Kim tidak terbagi menjadi otak kanan dan otak kiri layaknya orang normal.

Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, kemballi diperlihatkan bahwa setengah dari bagian otak Kim telah terpecah menjadi tiga bagian.

Berbagai pemeriksaan itu tak juga memberikan keterangan mengenai penyebab kejeniusan Kim, melainkan hanya penyebab ketidakmampuannya. Kim memiliki kelemahan dalam hal motorik, bahkan untuk mandi dan menggosok gigi pun tak dapat dilakukan seorang diri.

Ketika Kim lahir, dokter memvonisnya sebagai ‘anak terbelakang’ atau ‘cacat mental’ dan ia menyarankan kedua orang tua Kim untuk membawanya ke rumah perawatan. Namun pada saat itu Fran dan istrinya membawa pulang Kim dan memperkenalkan Kim pada buku.

http://cache.daylife.com/imageserve/00Mr1zl4HLfdL/340x.jpg

Pada usia tiga tahun, Kim bertanya pada Fran arti kata “rahasia”. Sambil bercanda, Fran menyuruh putranya itu untuk mencarinya di kamus. “Saat itu ia belum bisa berjalan”, kenangnya, “jadi ia merangkak ke arah meja, mengangkat tubuhnya ke atas meja dan sekitar 30 detik kemudian ia berseru ‘ketemu!’”

Saat berumur 4,5 tahun Kim sudah hafal 8 volume awal dari satu set ensiklopedia yang ada di rumahnya. Bahkan, baru-baru ini telah terungkap bahwa Kim dapat membaca 2 halaman buku secara bersamaan dan meyerap isinya hanya dalam waktu 10 detik! Hebatnya lagi informasi yang ia peroleh tadi tak akan dia lupakan. Menakjubkan!

Selain kemampuan menghafal dan aritmatika yang jauh diatas rata-rata, Kim juga mencintai musik dan belajar memainkan piano pada Dr. April Greenan dari Universitas Utah.

“Dia mempunyai kemampuan bermusik yang fenomenal dan lebih dari sekedar menghafal”, Ujar Dr.Greenan. “Bila Kim mendengar sebuah simfoni saat dia kecil, dan kemudian mendengarnya lagi pada usia 53 tahun, ia langsung dapat mengetahui bila terdapat kesalahan kecil pada permainan musik itu.”


Kejeniusan Seorang Kim Peek
Sesungguhnya apa yang dikatakan dokter yang membantu kelahiran Kim ialah benar, bahwa Kim bukanlah merupakan seorang autis jenius, tapi lebih tepat disebut pria dengan keterbelakangan mental yang superjenius.

Karena seorang yang jenius biasanya memiliki kemampuan luar biasa dalam 3 bidang. Tetapi Kim, sang superjenius, memiliki kemampuan yang sangat hebat setidaknya di 15 bidang yang berbeda!


Hal ini disebabkan karena kemampuan menghafal 12.000 buku, memprediksi cuaca dan memiliki kemampuan bermusik layaknya Mozart! Tak ada orang lain di dunia ini yang memiliki kapasitas otak seperti Kim Peek.

Badan Antariksa Amerika (NASA) pun tertarik menggunakan berbagai peralatan canggih, seperti brain imaging dan data fusion techniques, untuk menemukan rahasia di balik kemampuan otak Kim yang mengagumkan.

Ketika Kim ditanya mengenai pendapatnya mengenai langkah yang akan diambil NASA, ia pun menjawab, “Itu yang terbaik.” Mengapa dia bisa tahu segalanya? “Karena saya punya rasa cinta yang besar pada semua yang saya lihat,”ujar Kim.

Sulit untuk berbincang-bincang dengan Kim. Pikirannya mampu berpindah-pindah dengan kecepatan tinggi. Namun dengan bantuan Fran, Kim selalu dibimbing untuk kembali pada topik pembicaraan semula.

Dalam sebuah pembicaraan umum, seorang bercerita bahwa ia dibesarkan di kota Cirencester. “Itu adalah nama kamp orang Romawi, Corin,” sahut Kim. “Corinium,” ujar orang tersebut seraya membetulkan pernyataan Kim. Tetapi belakangan, setelah dicek ulang, Kim lah yang benar. Karena orang-orang Romawi mengambil nama Corinium dari bahasa Keltik, Corin.

Sumber :
www.slowbos.com

LOVE STORY IN HARVARD (lagi)










TANPAMU DISISIKU

”Saat ku mengenal dirimu, saat itu pula ketakutan demi ketakutan mengikutiku
Kuputuskan tuk mengikuti rasa yg tumbuh dan berakar semakin dalam
Dengan satu alasan yang tak masuk akal
Barangkali...
Kaulah pangeran yang selalu hadir dalam mimpiku”


Assalamu alaikum Wr. Wb


Sehari tak melihat dirimu bagai sewindu lamanya. Baru seminggu yang lalu kucium adamu disampingku, kini rinduku pun mengundang tuk memelukmu lagi. Bagaimana kabarmu setelah meninggalkanku sendiri, kekasih hatiku?. Bahagiakah kau disana dengan kesibukan dan sekelilingmu?. Pernahkah ingat padaku?. Atau setidaknya, ingatkah hari-hari indah kita yang telah terlewat?.

Semenjak kau tinggalkanku sendiri, mimpi malamku tak pernah kosong tanpa adamu disana, seolah kau mengerti akan rindu yang kurasa...kau hadir dengan tatapan manismu dan terus menjamu mauku dengan manis. Inikah panorama cinta yang buatku enggan beranjak jauh darimu?.
Sungguh tak mampuku menerawang kedepan tanpa adamu disampingku, mengertikah apa maksutku, kekasih hatiku?

Sudah bgitu lama, ku mengenalmu dengan segala kelebihan dan kekurangan yang bagiku tak ada bedanya karena yang kulihat disana, adalah dirimu yang indah dan penyayang. Seperti kemarin, saat masa sulit itu membuatmu dan aku hampir saling membenci, nyatanya kini kembali kemasa dimana aku dan kamu dalam diam tapi berfikir, kemana arah yang kita jalani ini, harapku kau pun memikirkan hal itu. Biarlah untuk saat ini kau jelajahi setiap sudut dunia ini, biarlah untuk hari-hari esok kau masih mengejar ilusi dalam hayalmu, biarlah untuk bulan-bulan kedepan pandanganmu masih tertuju pada ambisimu, dan biarlah untuk se tahun kedepan kau masih ingin menunjukkan kebisaanmu, namun...nanti, disuatu hari nanti, dikala dayungmu sudah tak mampu lagi melawan ombak, disaat jemumu kian tak mau kompromi, layarmu mulai patah dan ingin berlabuh dengan sisa yang tertinggal, kembalilah ke pelabuhan hatiku....kukan menyambutmu dengan senyum dan pelukan kedua tanganku. Karena sementara kau masih menjadi musafir cinta, aku pun disini akan membenahi hati dan membingkai kisah kita agar tak terkikis sedikit pun oleh waktu yang terus bergulir. Ku buktikan dengan sendiriku berteman impian dan bayanganmu, kekasih hatiku....


Sang kekasih hatiku....bisikkan padaku resah yang menyelimutimu, dari sorot matamu kulihat ada sepenggal rahasia yang enggan kau bagi denganku, apa yang kau takutkan???.

Kutak peduli dg kemisteriusanmu, bukan ku tak ingin mendengar tapi feelingku beerkata lain. Ku akui keunggulanmu dibandingkan aku, untuk saat ini itu tak kupungkiri tapi...inilah pengorbananku dan keseriusanku akan jalinan yang telah ada dan bagiku kisah kita bukanlah satu ketidaksengajaan tapi itu adalah pilihan, dimana pilihan itu telah kau putuskan dengan dirimu dan aku dengan diriku, tak ada satu ikatan antara kita tapi sadarkah kau, kekasih hatiku....disaat sinar matamu dan sinar mataku menunjuk satu bintang disana, disaat itu pula ikatan itu menyatukan ingin kita. Kututup mataku, saat menunjuk bintang itu, itu adalah bintang kita...bintang yang akan menyatukan kita, bintang yang akan selalu mendengar kisah kita dan bintang saksi cinta kita. Taukah apa yang kuminta saat itu?, ku ingin ujung kisah kita kan indah nantinya...apakah kau menginginkan hal yang sama???

Kekasih hatiku....
Dengan secarik kertas ini, semoga hati dan sayangmu kian bertambah...kian mengerti apa yang kufikirkan selama ini dan mulai berani jujur akan kata hati. Tak perlu menjawabnya sekarang, murnikan dulu dasar hati yang meragu selama ini...atau terbanglah dulu dari dahan yang satu ke dahan yang lain agar tak ada sesal nantinya bagimu dengan pilihan yang kau ambil, jangan khawatirkan aku karena aku kan setia menantimu...

Sebaris tanya kulihat disana, aku mengerti...karena ku ingin hanya kamu dan kuingin kaupun begitu.

Sampai jumpa di masa indah besok, semoga senyummu dan senyumku masih milik kisah kita...

”aku sayang kamu, kekasih hatiku”


”Bagaimana mungkin kau buat aku untuk menepi
Ku takkan mau melepasmu
Karena bahagiaku hanya denganmu
Dan ku pun yakin
Bahagiamu karenaku
Kamu sangat menyayangiku
Hingga tak sanggup dirimu
Tegas melepasku
Karena sesungguhnya sayangmu hanya untukku”


V3

WARNA -WARNI KU

05 agustus 2006

Bukankah ini yang dinamakan hidup??? Kadang menangis dan kadang tertawa...kadang mengharap namun kadang tanpa tujuan.

Hari makin tua...hati makin tak menentu jua. Ingin mengadu, pada siapa? Bahkan tambatan hati pun sudah tak dapat kugapai.

Sedikit demi sedikit, kumulai berada di depan pintu impianku, menjadi seorang dokter hewan, lebih khususnya seorang dokter hewan praktek, itulah cita-citaku, walau baru satu tahun terakhir ini, gunung es yang membeku itu mulai sadar akan potensi dirinya sebenarnya, aku bisa...

Tak banyak yang dapat kuceritakan dalam cerita remajaku...saat seragam sekolah membalut masa puber dan saat jas almamater membingkai lamunanku.

Saat ini, aku masih memakainya...dipundakku ada setumpuk harapan dari orangtua yang dengan tulusnya terus membimbing tuk raih cita-cita, walau apapun itu, mereka ada disampingku, terus menggerakkan langkah kakiku dan menangis untuk menggenggam harapanku....

Aku...

Aku hanya seorang gadis yang penuh ambisi dan keras kepala, punya prinsip yang terus mengokohkan inginku, dulu...semenjak angan dan mimpi mulai terbentuk dan sekarang ada satu hal yang membuatku takut dengan mimpi yang semakin hari semakin melemahkan etika mata hatiku.

Aku sadar....masa-masa puncak dimana tatapan mata masih padaku, aku adalah seorang yang sombong...percaya diri dan tak ingin tersaingi oleh siapapun, dalam hal apapun dan dalam kondisis apapun. Ada yang tak kumengerti....tak selamanya mahkota itu bertahta dikepalaku, karna semua ada masanya....


Ingatku pada mereka yang menghadiahkan mahkota itu padaku, mereka yang selalu menyanjung dan memujiku...


Aku bersyukur pada sang maha Adil telah menciptakanku dan memberiku kesempatan menikmati dunia ini. Memiliki orang tua yang amat sangat menyayangiku, adik-adik yang begitu lucu dan sahabat-sahabat yang melindungiku...

Siang itu, sepulang sekolah...ada keajaiban yang kusaksikan sendiri, aha....aku punya adik lagi, seorang gadis mungil yang lucu, bibirnya begitu merah, kulitnya begitu lembut dan tatapannya seolah memberi fatwa angin surga. ”yusnita dewi”, gadis mungil itu diberi nama yang aku tak tau atas inspirasi apa hingga nama itu yang jadi simbolisnya. Saat itu, keluargaku begitu bahagia, seorang ibu yang begitu sabar dan menyayangi anak-anaknya dan seorang ayah yang begitu kerasnya menghidupi keluarga, walau aku masih kecil, aku melihat keringat itu karna sayang yang begitu dalam terhadap kami anak-anaknya. Terima kasih pada orangtuaku yang amat sangat kusayangi....


Saat ini, aku sudah begitu dewasa....fikirku semakin matang dan langkahku semakin pasti, ingatku tak pernah lepas akan cerita-cerita itu. Ibu...kau tau, gadis kecilmu yang dulu sering kau manjakan kini sudah begitu kuat menghadapi hidup ini, semua berkat bimbinganmu. Ingatkah, sewaktu seragam merah putih kupakai, kau sering menanyakan apa cita-citaku, aku tak ragu untuk menjawab, ”aku ingin jadi guru, seperti ibu”. Huh...saat ini, cita-cita itu sudah tak menjamuku lagi, entahlah....aku merasa tak berbakat menjadi pengajar, aku lebih menyukai bekerja sendiri tanpa harus komunikasi dengan banyak orang. Hidup memang tak harus statis...

Kenapa aku harus berpisah dengan keluargaku?, bukan hal mudah tapi semua demi masa depan, aku memilihnya dan siap dengan kontribusi yang akan terjadi. Jangan katakan aku tak bersedih saat sendiri tanpa kalian, walau tangis adik-adikku sangat mengganggu fikiran, kini kusadar tangis itu adalah luapan api kesuksesan buat keluargaku. Ayah...ibu....aku melihat kebanggan dimata kalian dengan prestasiku. Bukan sombong, aku selalu jadi bintang disetiap kompetisi.

Kau ingat ibu...kelas 2 SD, aku sudah mengikuti kompetisi dan sainganku adalah kelas enam, begitu hebatnya anakmu ini. Dan perjalannaku semasa SD membuatmu bangga padaku. Banyak sekali teman-teman cowok yang mengikutiku, aku jadi merepotkanmu, ibu...ya...karna setiap pulang sekolah airmata membasahi pipiku, aku kesal dengan tingkah mereka.....hingga aku memilih sekolah ditempat yang berbeda.


Apa senyumku begitu manis, ibu??? Hum...hingga saat akupun sudah meranjak remaja, dengan seragam Smp, aku masih berada dipuncak....

Mereka sangat mengagumiku...jujur, aku pun begitu bangga dengan kemampuanku. Aku selalu berada dibarisan depan, banyak mata yang terus memandang kearahku.

Bolehkah aku bercerita sedikit tentang cinta monyetku???

Aku menyukainya karna tatapan matanya yang indah. Tempat duduknya tepat dibelakangku. Cowok manis yang tidak begitu berani untuk memulai. Aku sering memergokinya sedang memperhatikanku....” july...tasnya jatuh”. Wow...ingatanku masih kuat dengan kata-kata itu. Dasar....aku tak menyahut ataupun melihatnya, tersenyum bersembunyi dengan tatapan masih kedepan, itulah yang kulakukan dan mengambil tasku yang jatuh. Sejujurnya, itu awal yang begitu lucu untukku berteman dengannya. Dia terus memperhatikannku tanpa berkata apa-apa, namun tatapannya begitu jelas memberi isyarat akan inginnya. ”july...nanti pulang bareng ya!”. ”mm...”.

Kenapa dia terus membuntutiku???. Tidak hanya didalam kelas, waktu istirahatpun, dia selalu berjalan dibelakangku. Hingga akhirnya kuberanikan diri tuk menanyakan hal itu padanya. ”aku ingin jadi temanmu”, ”bukankah semua orang disini punya hak untuk berteman dengan siapa aja tanpa harus membuntutinya?”. aku tak punya pilihan lain karna menurutku itu tawaran yang lumayan bagus, setidaknya untuk mengetahui dia lebih banyak.

”ada cowok yang naksir ma kamu”, ” mm...”. kami mulai akrab semenjak kedekatan itu. Ternyata dia bukan cowok pendiam seperti yang kubayangkan. Selera humornya begitu tinggi, ada banyak hal yang kusukai darinya, tidak terkecuali dengan tampangnya, so sweet...wajahnya unik dan beda denga cowok lain, punya lesung pipit dan senyum yang begitu menggoda. ”kamu kenal dengan Atno?”. ” ya...apa dia cowok yang kamu maksut?”.

Pada dasarnya aku bukan tipe cewek yang suka diuber-uber seperti itu, aku lebih tertarik dengan cowok sederhana tanpa over acting. Aku merasa baru beberapa bulan masuk sekolah, tapi...terlalu banyak masalah yang membebaniku. Aku belum mengerti apa itu pacaran, apa itu yang namanya cinta, yang ku tau hanya seringkali wajah seorang cowok mengikutiku. Dan pastinya, aku tak suka jika dalam pertemanan ada unsur lain. Aku memang dekat dengan Atno, aku mengaguminya, bahasa inggrisnya perlu diteladani, belajar lebih banyak, itulah yang membuatku dekat dengannya. Aku tak menyangka dibalik niat baiknya untuk mengajariku bhs inngris ternyata ia juga mengiginkan satu status. 2 minggu pertemanananku dengannya, ia sudah berani mengungkapkan perasaan, sepucuk surat yang ia selipkan disaku bajuku. Aku tak begitu mengerti apa yang ada dalam hatinya, entah berapa kali kalimat ” i love u” itu ia tuliskan disepanjang suratnya.

” aha...biar kutebak, Atno sudah mengatakannya ya”, ”lupakan”. Kenapa anak smp sepertiku sudah dihadapkan dengan cinta monyet seperti itu???. Apa aku harus mengingat kembali mereka-mereka yang telah mengungkapkan cintanya???.


”Hendri syahputra sikumbang”, namamu masih kuingat kan???. Aku bukan tak menghargai perasaanmu, sejujurnya, saat itu aku pun merasakan yang sama, aku merasa terlindungi dengan keberadaanmu disampingku. Dengan sikap cemburumu bila mereka mengejarku. Aku tak mengerti apa itu cinta, yang ku tau aku menyukaimu...

Kenapa aku menolakmu???, karna aku tak ingin menyakitimu...aku bukan cewek yang hanya betah dengan melihatmu saja, aku masih ingin mengenal lebih banyak, dan aku tak ingin terkekang, aku masih ingin bebas tanpa ada yang membuntutiku. Itulah alasanku untuk tidak memposisikanmu di tempat itu, maafkan aku...

Kamu memiliki nilai plus dimataku, setidaknya dengan penolakan itu tak merubah keadaan kita sebagai teman, malah kau semakin baik, berbeda dengan mereka yang tak bisa menerima kekalahan. Ingatkah dengan senandung lagu yang kau nyanyikan untukku???


3 tahun berakhir begitu cepat, diakhir masa smp, seorang teman yang merupakan saingan beratku dalam hal prestasi untuk pertama kalinya mau tersenyum padaku. ”july...apa kau tak ingin aku menulis pesan dan kesan untukmu?”, saat itu aku memang sedang minta biodata dari teman-teman karna sebentar lagi kita akan lulus. ” kamu juga punya jatah”. Aku iri padanya yang selalu berusaha mengalahkanku, walau sampai sekolah usai, aku selalu ada diperingkat juara umum tapi dengan selisih nilai yang tidak begitu jauh membuatku harus berhati-hati padanya. Aku tak pernah mendengar nama itu sebelumnya, tapi tiba-tiba ia muncul dengan nilai-nilai yang hampir menggeser posisiku. ”siapa? Boleh aku tau siapa namanya?”, ”khusnul yakin”. Sifat penasaranku memang tinggi, kulangkahkan kaki menuju kelas II 3, ”khusnul, ada yang mencarimu”. Aku penasaran seperti apa cowok ini, seperti apa tampangnya dan seperti apa kesombongannya. ”itu dia yang namanya khusnul”, aku memperhatikannya dari belakang, dan berjalan kearahnya. Oo...ini dia orangnya, lumayan...aku tak sempat berkenalan langsung dengannya.

Sejak saat itu, geraknya selalu mencuri pandanganku, entah mengapa...aku selalu mengikuti gerak-geriknya, aku tak tau apa yang kuingin darinya.

Pernah satu waktu, saat itu ada acara quiz dari guru bhs inggris, setiap yang kalah dapat hukuman. Kelompokku berlawanna dengan kelompoknya, awalnya khusnul dapat hukuman dan karena khusnul tidak bisa menjawab pertanyaan, ia dihukum joget di depan kelas. ”ooo...ternyata tuh cowok jago disco”.

Aku mulai mengaguminya, mulai tidak menganggapanya sebagai musuh tapi sebaliknya, aku mulai menyukainya...kita pernah surat2an dan masih dalam status teman dekat, hanya itu...entahlah darimu, walau kau pernah mengaku bahwa aku ini cewekmu, bagiku itu tak jadi soal tapi yang pasti tak ada komitmen antara kita....


Sampai akhirnya...dikelas 2 smu, diawal masuk sekolah...setelah cinta monyet itu, kumulai mengerti dengan yang namanya suka. Aku ingin punya someone yang bisa mengerti aku tapi siapa???

Aku pernah menghayalkannya....cowok cakep dengan mata indah dan senyuman yang manis tentunya. 0...god...mimpi apa aku semalam??? Dia berada tepat didepanku...

Aku masih ingat awal pertemuan itu...cinta pertamaku...aku memperhatikan cara bicaranya dan tak jarang aku tertangkap basah sedang menghayalkannya. ”jam berapa dek?”. hi...hi... akhirnya ia membuka pembicaraan denganku. Semenjak perkenalan itu, ia mulai dekat denganku. ”haloo...fit, sory kl abg br bisa nelpon skrg ya...sbnarnya ada yg mo abg omongin”...jgeeer....dia orang keberapa ya??? Caranya aja yang beda2...

Walau hatiku begitu senang dengan pernyataan cintanya, aku masih minta waktu tuk mikirin jawabannya....dan itulah kisahku dengannya. Cowok baik dengan penampilan prima, kau tau...sepupuku sangat suka denganmu. Dan kau tau...bg aswin begitu senang dengan hubungan kita, tapi...maaf jk pada akhirnya aku harus memutuskanmu. Ada satu hal yang belum bisa aku memahaminya, mungkin karna aku belum siap pacaran. Entahlah...apa bedanya pacaran biasa dengan orang dewasa, dan bagiku ada batas yang tidak boleh dilampaui.

Mungkin aku harus banyak belajar...intinya aku harus menunggu sampai siap ke arah sana. Lebih nyamannya aku hanya bisa berteman karena peraturan dalam hal pacaran tak mampu ku mematuhinya.

Aku bahagia karena ada seseorang yang mendukung persepsiku. Awalnya dia, ”hadi” yang ku kenal sombong dan angkuh itu tidak masuk dalam pergaulanku tapi...mungkin karena kami sering berantem, teman2 lain malah menganggap itu suatu trik buat pedekate. Dan aku tak menyangka, jika hal itu memang benar terjadi...dia menyukaiku???aku tak bisa pacaran karena beberapa hal, 1. aku bukan cewek yang suka terikat,2. pacaran dgnku ga bakalan bisa malam mingguan krn dlm keluargaku ga ada istilah main or pacaran sblm kerja,3. kita boleh dekat tp tdk ada kontak fisik. God...semua itu tak jd masalah baginya dan mmg itulah yg terjadi tak ada tuntutan ataupun kewajiban so semua berjalan seperti biasa.

Hadi...taukah kau kl aku merasa bersalah dgn semua itu. Dr awal ku membencimu hingga perlahan aku mulai menyukaimu. Kau cowok baik dan menghargai cewek. Aku ingat waktu itu kau bilang tanganmu sakit, aku tau maksutnya tapi...aku tidak tertipu dan kau...hi...hi...mukamu merah krn malu...sory...karna mmg kita sudah punya komitmen, ok!!!



Tapi aku begitu mengagumimu...sampai saat ini, keseriusanmu adalah modal utama meruntuhkan hatiku. Secara tdk langsung kau telah mengikatku hingga ku berfikir untuk melabuhkan hati ini pada yg lain. Dan itu tlh kau buktikan dgn penepatan janjimu kemarin, kau melamarku. Ya...dulu pun kau pernah berkata bahwa akulah cewek terakhir dihatimu.


Aku menghargai niat tulusmu tapi...entahlah...aku ragu dgn diriku sendiri, mampukah aku menyayangimu seperti kau menyayangiku??? Mampukah aku terus memikirkanmu sementara masih ada dalam fikirku seseorang yang sampai detik ini masih kusayangi???

Mudah2n tuhan memberi petunjuk bagiku, siapapun yang nantinya jadi pendampingku kan kuterima karna dialah yg terbaik untukku...


V3

MAAF...

29 juli 2006


Sebut saja aku sang pecundang yang hanya berani mencurahkan rasa pada sang angin, ya...itulah yang kulakukan...

Kapan rasa ini melepas atributnya sebagai pecinta? Kini ia kosong tak berbunyi...

Logika berteriak memicingkan rasa yang merajalela selama ini, sudah...waktu untuk rasa sudah habis...

Hati...sampai inikah batas toleransi yang kau beri untukku tuk menggapai bahagiaku???

Aku melihat, indahku mulai mendekat lagi, mungkin sadarnya telah menatap manis mauku tapi mungkin juga hanya ingin sesaat, aku meragukannya.

Bolehkah aku menggenggam hari esok tuk kuterjemahkan sekarang??? Seperti dalam imajinasiku, kau kan kembali dengan rasa yang tersisa...tapi...hatiku sudah pun membeku...

Seperti kopi hangat yang dulu enak untuk diminum, sekarang kopi itu telah dingin hingga rasanya pun sudah berubah jadi hambar...

Dipanaskan lagi???

Tidak akan seenak kopi hangat, begitulah rasa yang ku jiwai saat ini...

Walau angin membisikkan akan kembalimu, namun mata dan rasa sudah pun tak bergeming akannya...

Maaf...

Maafkan...


V3

AKU, KAU DAN DIA

30 mei 2006

aku telah memilihnya menggandeng tanganku
menambal luka yang masih terasa perih
dan memberikan ketenangan bagimu sang arjunaku

bukankah ini yang kau harapkan dariku
melupakanmu dan tak perlu berharap lagi
kau yang paksaku mengambil jalan ini
demi nama baikmu dan pandangan mereka akanmu

aku merasa begitu rendah dihadapanmu
begitu tak berarti apa-apa bagimu
seburuk itukah aku dihadapanmu

hatiku berontak !!!

bebaskan aku dari pandangan burukmu
jika salah ”rasa” yang kupertahankan
jika tak boleh asaku menggapaimu
dan jika terlalu lancang bayangku mengikutimu
”aku minta maaf”

maafkan aku yang menyayangimu

kau masih kusanjung seperti dulu
mematri namamu di diary hatiku
dan melukiskan raut wajahmu
didinding hati
dan musiknya adalah kenangan kita
inilah istanaku...
aku, bayanganmu dan kenangan itu

jika dengan seperti inilah semua kan damai
kan kujalani dengan tetes airmataku


v3

SISA DARI KEPING-KEPING HATI YANG TERLUKA

10 july 2006

Sisa dari keping-keping hati yang terluka
Berdarah dan terus perih karna goresannya
Coba menutupi....
Mengobati dengan senyum
Masih jua kepingan hati tak mau menyatu
Sakit dan sakit terus terasa
Andai saja
Bukan dirimu yang mencabik hati ini
Mungkin luka takkan separah yang kurasa
Mungkin tetes air mata enggan mengiba
Sesakit apapun
Semua karna sayang yang kurasa
Tak ada yang tersisa
Yang terasa tak lebih dari penyesalan
Mengapa rasa itu tertuju padamu
Yang tak pantas menerimanya
Yang terlalu memandang sederhana rasa yang kuberi
Yang berlalu setelah menggenggamnya
Apa yang tersisa dari sepotong hati yang terluka
Tataplah mata yang sembab ini
Sentuhlah hati yang membeku ini
Rasakan setiap perih goresan tanganmu ini
Hanya itu yang tersisa...

V3

RAJA DALAM ISTANA CINTAKU

bukan istana yang kuminta darimu
bukan kehebatanmu yang ku kagumi
tapi getaran yang ada yang tak mau berpindah tempat

mungkinkan aku dan kamu satu rasa
mungkin Tuhan menciptakan kita satu
dengan fikiran dan perbedaannya

kusadari tak ada jalan disana
tuk aku memelukmu dengan sayang

tatapanmu tak berpaling ke arahku
yang kau pandang hanya keterbatasan

yang kau cari masih terus padanya

pernah...
satu masa anganku sempat memaksa bayangmu tuk duduk menyatu
mengacuhkan mereka
tapi sejenak ku sadar
kau bukan milikku

sang Tahu
jika memang kau bukan untukku
mengapa yang terjadi padaku
seolah kau pun mengalaminya

mengapa ketidaksengajaan sering terjadi
mengapa mimpiku masih selalu ada kamu
mengapa kau seolah diciptakan untuk terus mengikutiku

atau
hanya diri saja yang merasakannya


andai saja ujung dari cerita ini seperti yang ada dalam anganku

kita memang masih terlalu muda memikirkannya
masih terlalu egois mengakuinya

laksana hari di pagi nan indah
kita masih ingin memandang sampai malam tiba
belum ingin diam menikmati yang telah ada
karna mau dan ingin tak terkendali

ku pahami
ku mengerti

ku belajar merahasiakan sentuhan yang ada
yang hanya dengan sensitif hati dapat menterjemahkannya

kau yang ajariku
raja dalam istana cintaku
hingga cerita indah semakin indah ku rasa

ku bahagia
dengan rahasia cinta kita

semoga indah itu
kau pun rasakan jua

aku dan kamu
abadilah nantinya



v3

DIDALAM HATI SAJA

Ku masih menyanjungmu
(di dalam hati saja)

Kusadari kekeliruan yang kulakukan
Harusnya ku bersyukur dengan pengertian yang kau beri
Sikap dewasamu membimbing lamunanku tuk menikmati
Bersembunyi namun membahagia

telah kau curahkan manismu untukku
menyentuh walau tak terucap
membelai tak bertepi
meyakinkan dengan sikap dan perasaan


darimu...
kupahami arti dari rahasia cinta


diri dan pengakuan darimu memang tak bisa ku miliki
entah apa yang jadi penghalangnya
namun ku yakin dengan jalan yang kau ambil
takkan mungkin membuatku sesat
sakit memang...
terasa diri terbuang sia-sia
pada saat ini
dan nanti...
ku tau indahlah yang kau berikan untukku

beribu panah luka menancap dihati
panah yang kau celupkan dengan racun
untuk ku pandang sakit

senyumku masih untukmu
karna rasa yang pernah ada mengerti
dirimu hanya ingin mengelabuiku
jalanan tuk memilikimu seutuhnya begitu sulit
menggapai hati dan pengakuanmu terlalu sakit
karna sikap dan sentuhanmu berbeda

andai saja ku bisa

tak perlu kulukiskan dengan puisi cinta
ku tau rasa dan hati telah menterjemahkannya dengan manis

kau masih sang arjunaku

bimbinglah hati tuk terus menyayang
dewasakan diri dengan pengabdian
tak perlu berkata
karna sikap dan sorot matamu
telah menceritakan semua ingin dan maumu


kutunggu...
jika harus menetap nantinya

kuindahkan
walau sakit yang terasa

jangan lagi berkata
diammu dan diamku kan memberi seribu makna


terima kasih
telah membuatku damai dalam pengertian dan pemahaman cinta




v3

SEMANGAT BARU

Juli,03 2006


Pagi dunia....

Selamat datang bulan akhir diusiaku yang semakin bertambah. 23 hari lagi, satu tahun berakhir dengan warna-warni, menyantun damai bersama pencarian jati diri...

Terlalu banyak yang belum tergapai dan terlalu singkat masa yang diberikan untuk dapat berbenah, kian hari detikan waktu tak lagi sanggup menyimpan cerita dengan manis, berkejaran, berlari dan menuntut tuk mengagapai cita-cita.

Hanya diri dan hati yang tau tujuan hidup sebenarnya, apa yang dicari, apa yang mesti digapai dan apa yang perlu diperbaiki. Saatnya bangkit lebih tinggi dan berlari lebih cepat, langkahkan kaki, singkirkan penghalau dan tersenyumlah menyambut pagi nan cerah...”selamat pagi duniaku”


Aku disini...

Sudah tak ada lagi fikir akan hari yang telah terlewati, lihat dan pandang aku yang tersenyum manatap indahnya dunia....


Cerita kemarin hanya rintangan kecil yang harus berakhir dan tertinggal, sebagai penegar jiwa menyambut esok yang indah hanya milikku. Nafas damai semakin mendekat ke arahku...


Resah yang ku rasakan kan sirna seiring dengan nyanyian cinta yang utuh telah mengabdi kembali. Aku dengan fikir dan mauku...


V3

NYANYIAN HATI UNTUKMU

Juli 02 2006

Nyanyian hati untukmu...

Tak pantas untukku tuk memaksa hatimu menatap ke arahku
Mungkin benar, sentuhan yang ku agungkan hanya biasa untukmu
Tangis harapku tak mampu menyentuh sensitiv rasamu

Aku memilih tuk menyingkir
Menepi sendiri bersama ilusi
Sebelum rasa itu melumpuhkan hati


Sesalku akan kejujuran yang pernah terucap
Meyakinkanmu akan rasa sayangku
Mengorbankan raga dan prinsipku

Aku lemah karna rasa yang ada
Memberikan rahasiaku utuh padamu
Dan terus menutup mata akan pemanfaatanmu

Berharap disatu masa
Senyummu tulus menghargai inginku

Aku dengan rasa sayang diikuti ketakutan
Kamu dengan kemunafikan dan egoismu
Tak mungkin kan menyatu

Dan kini...
Semua benar-benar telah berakhir

Sabarku tak mampu lagi menampung kebohongan darimu
Tulusku telah kau ubah dengan benci
Dan sayang yang ada pun kau paksa berubah makna

Jauh di lubuk hati
Ku masih ingin bernafas dengan cintamu
Ku masih tetap berdiri berdampingan denganmu
Masih ingin mengikuti kata hati ini

Sayangku...
Aku pun manusia yang terbatas
Tak mampu ku naif menyayangmu tanpa balasan

Terus menyanjung tanpa disanjung
Terus menyinta tanpa dicinta
Dan terus menaruh asa di balik keraguan

Jika musim yang telah terlewat
Mata hati mengikuti rasa dan percaya akan katamu
Memandang indah kebersamaan itu
Kuatku karna suntikan keyakinan pada hati darimu

Kau kenalkanku dengan duniamu
Kau bukakan pintu untukku masuk kedalamnya
Membuatku terbang dengan sayap sambutmu

Sayangku...
Air mataku terus menetes
Lukaku berdarah

Kau campakkanku dan berlalu tanpa beban

Sakit...


Di musim ini...
Aku harus sibuk mengobati lukaku sendiri
Menyembuhkan perihku sendiri
Andai bisa inginku menghapus memori


V3

PENGABDIAN RASA

Juny, 30 2006

”cinta” adalah pengabdian pada rasa, andai sang perasa memuliakannya dan percaya kan membawa keindahan niscaya kan indahlah yang didapat...

Laksana aliran sungai yang terus mengalir tanpa henti, seperti itulah pengabdian cinta tanpa perlu mengharapkan balasannya...

Jika satu waktu alirannya terhenti, itu hanyalah rintangan kecil yang akan mengumpulkan makna sayang semakin banyak dan andai rintangan itu telah ditahlukkan niscaya sayang pun kan semakin dalam masih pada aliran yang sama...

Tak ada kata berhenti mencinta, yang ada adalah berhenti meragu...karna cinta adalah kepercayaan...


V3